Pages

Monday, January 24, 2011

Gairahku

setelah apa yg kakak ku lakukan pada ku,, hidup ku mulai berubah, tiap hari aku melakukan masturbasi seorang diri dengan menggunakan alat vibrator milik kakak ku. beberapa hari aku merasa nikmat yang luar biasa, tapi ada yang menghantui pikiranku, "apa rasanya jika penis kumasukkan kedalam memekku". akhirnya tanpa pikir panjang aku memutuskan untuk melepas "KEPERAWANANKU". Hal pertama yang harus aku lakukan adalah mencari pacar,, heheee,, bosen juga nih jomblo. klo ada pacarkan enak, bisa muasin aku tiap hari. orang yang pas untuk menjadi pacar ku cuman satu orang, namanya abu syaid, mantan ketua osis, beda kelas denganku, orang nya lumayan, yang membuatku menjadikannya target adalah wajah nya itu, seperti orang yang hyper sex.. itu yang aku inginkan.
setelah melakukan pdkt dengannya selama beberapa hari aku berhasil menggaetnya, ternyata dia orangnya penyayang sehinggu membuat argumen ku goyah, sepertinya dia bukan orang yang hyper sex, sampai suatu hari ternyata argumen ku memang salah.
"say, g ngapain??" tnyaku di telpon.
"lagi belajar beib,, kan un bentar lagi beib,,"
"lita lagi kesepian ni sayang,, pengen ditemenin"
"yaudah, lita mau apa sayang"
"terserahlah, yang penting bisa ngilangin rasa kesepian ni say"
"yaudah,, ni aku jemput sayang"
"makasih sayang,, mmuach"
tak lama kemudian aku mendengar suaru motor syaid, dan pun menuju keluar dengan mengenakan celaja jeans pendek dan kaos yang ketat,, sehingga nampak lah lekuk tubuh ku yang indah, sengaja kutampakkan karna aku suka,, hee..
"hai say,," kucium pipinya, tapi tak ada balasan.
"kita kemana nih"
"terserah aja say"
setelah hampir setengah jam bersepeda motor akhirnya kami berenti di pinggir jalan yang sunyi. turun dari motor dan duduk dipinggir jalan..
"kok ke sini say" tanya ku..
"ini lah tempat yang paling kusuka, disini kita bisa puas mandangin bulan tanpa ada keributan, aku merasa tenang berada disini."
"so sweet"
" ngejek yaa??"
"nggk kok"."dingin nih say" sambil ku elus-elus tangan ku.
"nik pake". diberikannya jaketnya kepada ku. dasar tak pengertian.
lama kami terpaut memandang bulan. akhirnya kuberanikan diri tuk memandang wajahnya. kulihat wajah nya seperti orang yang merasa kesedihan yang dalam, aku tak tau apa yang ada dipikirannya dan aku terus memandanginya.
"da apa beib?" tanpa ku herani aku langsung mencium lembut bibirnya.
kurasakan bibirnya yang lembut. dia pun sepertinya menikmati ciuman ini. kumainkan lidah ku dan kumasukkan kedalam mulutnya tanpa sadar kau mengeluarkan suaru rintihan kenikmatan.
"akkhh". "sayang,, horney niiih"
dia hanya diam, kemudian tiba-tiba dia mencium leherku, aku hanya diam dan menikmati lidahnya yang menjalar di seluruh leherku. tak bisa kutahan lagi aku langsung melepaskan baju kaos dan bh ku yang berukuran 34b. lumayan lah. kini mulutnya mulut turun ke arah gunung kembarku.
"akh.. nikmat sayang,, terus,, akh.. akkkkhhh"
setelah beberapa menit dia menikmati payudara ku, kini kepalanya mulai turun kebawah dan menurunkan celana serta cd ku,, dia mulai menjilati memek ku yang sudah basah.
"sayang,, masukin aja penis mu, udah tak tahan ni sayang"
" nggk sayang,, aku tak mau,, kita lakukan yang tanpa penyesalan aja"
aku terkejut mendengarnya,, betapa sayangnya dia padaku sampai-sampai dia menolak keperawananku hanya untuk masa depanku.
ku ikuti apa katanya, kulepas kepalanya dari selangkangan ku kuraih celananya dan kubuka, terlihatlah penis nya yang sudah tegang dengan ukuran normal. kujilat-jilat batangnya sampai biji pelirnya, kunikmati itu, dia pun menikmatinya, kulihat wajahnya yang kenikmatan sampai akhirnya dia orgasme didalam mulutku, aku pun berpikir sambil menelat spermanya, 'seperti ini yaa rasanya sperma'. setelah selesai kami pun menikmati malam yang indah bersama.
Selengkapnya...

Tuesday, January 4, 2011

Aku dan Kakakku

Ini mungkin sebuah pengalaman yang paling gila (menurutku), karena orang pertama yang mengajarkan seks kepadaku adalah kakak kandungku sendiri. Aku adalah seorang gadis berumur 18 tahun (sekarang), dan kakakku sendiri berusia 23 tahun. Sudah lama aku mengetahui kelainan yang ada pada diri kakakku. Karena ia sering mengajak teman perempuannya untuk tidur di rumah, dan karena kamarku berada persis di sebelah kamarnya, aku sering mendengar suara-suara aneh, yang kemudian kusadari adalah suara rintihan dan kadang pula teriakan-teriakan tertahan. Tentu saja meskipun orang tuaku ada di rumah mereka tak menaruh curiga, sebab kakakku sendiri adalah seorang gadis. Ketika aku mencoba menanyakannya pada awal Agustus 2009, kakakku sama sekali tidak berusaha menampiknya. Ia mengakui terus terang kalau ia masuk sebuah klub lesbian di kampusnya, begitu juga dengan kekasihnya. Waktu itu aku merasa jijik sekaligus iba padanya, karena aku menyadari ada faktor psikologis yang mendorong kakakku untuk berbuat seperti itu. Kekasihnya pernah mengecewakannya, kekasih yang dicintainya dan menjadi tumpuan harapannya ternyata telah menikah dengan orang lain karena ia telah menghamilinya. Kembali pada masalah tadi, sejak itu aku jadi sering berbincang-bincang dengan kakakku mengenai pengalaman seksnya yang menurutku tidak wajar itu. Ia bercerita, selama menjalani kehidupan sebagai lesbian, ia sudah empat kali berganti pasangan, tapi hubungannya dengan mantan-mantan pacarnya tetap berjalan baik.
Begitulah kadang-kadang, ketika ia kembali mengajak pasangannya untuk tidur di rumah, pikiranku jadi ngeres sendiri. Aku sering membayangkan kenikmatan yang tengah dirasakannya ketika telingaku menangkap suara erangan dan rintihan. Aku tergoda untuk melakukannya. Pembaca, hubunganku yang pertama dengan kakakku terjadi awal tahun 2010, ketika ia baru saja putus dengan pasangannya. Ia memintaku menemaninya tidur di kamarnya, dan kami menonton beberapa CD porno, antara tiga orang cewek yang sama-sama lesbian, dan aku merinding karena terangsang secara hebat mengingat kakakku sendiri juga seperti itu.
Awalnya, aku meletakkan kepalaku di paha kakakku, dan ia mulai mengelus-elus rambutku.
“Aku sayang kamu, makasih ya, mau nemenin aku”, katanya berbisik di telingaku.
Mendengar hal itu, spontan aku mendongakkan wajah dan kulihat matanya berlinang, mungkin ia teringat pada kekasihnya. Refleks, aku mencium pipinya untuk menenangkan, dan ternyata ia menyambutnya dengan reaksi lain. Di balasnya kecupanku dengan ciuman lembut dari pipi hingga ke telingaku, dan di sana ia menjilat ke dalam lubang telingaku yang membuat aku semakin kegelian dan nafsuku tiba-tiba saja naik. Aku tak peduli lagi meski ia adalah kakakku sendiri, toh hubungan ini tak akan membuatku kehilangan keperawanan. Jadi kuladeni saja dia. Ketika ia menunduk untuk melepaskan kancing-kancing kemejaku, aku menciumi kuduknya dan ia menggelinjang kegelian.
“Oh.. all..”, desahnya.
Aku semakin liar menjilati bagian tengkuknya dan memberi gigitan-gigitan kecil yang rupanya disukai olehnya.
Ketika kusadari bahwa kemejaku telah terlepas, aku merasa tertantang, dan aku membalas melepaskan T-shirt yang ia kenakan. Ketika ia menunduk dan menjilati puting susuku yang rupanya telah mengeras, aku menggelinjang. Kakakku demikian lihai mempermainkan lidahnya, kuremas punggungnya.
“Oohh.. Kaakk, ah.. geli”, Ia mendongak kepadaku menatap mataku yang setengah terkatup, dan tersenyum.
“Kamu suka?”.
“Yah..”, kujawab malu-malu, mengakui.
Ia kembali mempermainkan lidahnya, dan aku sendiri mengusap punggungnya yang telanjang (kakakku tak biasa pakai bra ketika hendak tidur) dengan kukuku, kurasakan nafasnya panas di perutku, menjilat dan mengecup. Aku memeluknya erat-erat, dan mengajaknya rebah di peraduan, lantas kutarik tubuhku sehingga ia berada dalam posisi telentang, kubelai payudaranya yang kencang dan begitu indah, lantas kukecup pelan-pelan sambil lidahku terjulur, mengisap kemudian membelai sementara jemariku bermain di pahanya yang tidak tertutup. Aku menyibakkan rok panjang yang dipakainya kian lebar, dan kutarik celana dalamnya yang berwarna merah sementara ia sendiri mengangkat pantatnya dari kasur untuk memudahkanku melepaskan CD yang tengah dipakainya.
Ketika aku meraba ke pangkal pahanya, sudah terasa begitu basah oleh cairan yang menandakan kakakku benar-benar sedang bergairah. Aku sendiri terus menggelinjang karena remasannya di payudaraku, tapi aku ingin lebih agresif dari pada dia, jadi kubelai lembut kemaluannya, dan merasakan jemariku menyentuh clitorisnya, aku membasahi jemariku dengan cairan yang ada di liang senggamanya kemudian kuusap clitorisnya, lembut pelan, sementara ia mendesah dan kemudian meremas rambutku kuat-kuat.
“Oh.. Yeahh.. Ukkhh, ahh, terus, teruss, ahh”, celoteh kakakku dengan ributnya. Aku terus mengusap clitoris kakakku, dan tiba-tiba kurasakan tubuhnya mengejang kuat-kuat, jemarinya meremas punggungku, lantas ia merebah lemas.
Aku memandang ke wajahnya yang bersimbah keringat, “Sudah Kak?” Ia mengangguk kecil dan tersenyum.
“Thanks yah”, aku mengedik.
Aku belum puas, belum. Kukeringkan jemariku sekaligus kemaluan kakakku, kemudian aku turun, dan menciumi pahanya.
“Ohh.. teruskan terus.. yeah.. terus..”, aku tak peduli dengan erangan itu, aku mendesakkan kepalaku di antara kedua pahanya dan sementara aku mulai menjilati selangkangannya, kulepaskan ritsluiting rok kakakku, dan menariknya turun. Aku juga melepaskan sendiri celana jeans pendek yang tengah kupakai, kemudian aku memutar badanku sehingga kemaluanku berada tepat di atas wajah kakakku. Ia mengerti dan segera kami saling menjilat, pantat serta pinggul kami terus berputar diiringi desahan-desahan yang makin menggila. Aku terus menjilati clitorisnya, dan kadangkala kukulum, serta kuberi gigitan kecil sehingga kakakku sering berteriak keenakan. Kurasakan jemarinya bergerak mengelusi pantatku sementara tangan kirinya merayap ke pinggir dipan.
Sebelum aku menyadari apa yang ia lakukan, ia menarik tanganku dan menyerahkan sebuah penis silikon kepadaku.
“Kak?”, bisikku tak percaya.
“Masukkan, masukkaan, please..” Ragu, aku kembali ke posisi semula dengan ia terus menjilati clitorisku, kumasukkan penis buatan itu perlahan-lahan, dan kurasakan ia meremas pantatku kuat-kuat, pinggulnya berputar kian hebat dan kadang ia mendorong pantatnya ke atas, aku sendiri menyaksikan penis itu masuk ke lubang kemaluan kakakku dan asyik dengan pemandangan itu, kusaksikan benda tersebut menerobos liang senggamanya dan aku membayangkan sedang bersetubuh dengan seorang lelaki tampan yang tengah mencumbui kemaluanku.
Lama kami berada dalam posisi seperti itu, sampai suatu ketika aku merasakan ada sesuatu di dalam tubuhku yang membuatku seolah merinding seluruh tubuh karena nikmatnya, dan tahu-tahu aku menegang kuat-kuat, “okh.. kaakk.. ahh.. ahh!” Tubuhku serasa luluh lantak dan aku tahu aku telah mengalami orgasme, kucium paha kakakku dan kumasukkan penis silikon itu lebih cepat, dan pada ritme-ritme tertentu, kumasukkan lebih dalam, kakakku mengerang dan merintih, dan terus-terang, aku menikmati pemandangan yang tersaji di depanku ketika ia mencapai orgasme. Terakhir, aku mencium clitorisnya, kemudian perut, payudara dan bibirnya. Lantas ketika ia bertanya, “Nyesel nggak?” aku menggeleng dengan tegas. Malam itu kami tidur dengan tubuh telanjang bulat.
Selengkapnya...

Jelita

hai..
namaku jelita cilca rika herlambang,, aku adalah tokoh fiksi yang di ciptain pengarang ku... aku memerankan tokoh utama dalam novel ini.. seperti tokoh utama cerita yang lain aku terlihat cantik, seksi, menarik, dan pintar,, baca aku ya teman-teman... Selengkapnya...